Sociology
camp adalah tradisi rutin yang selalu diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa
Sosiologi (HIMASOS) setiap tahunnya. Kegiatan diharapkan bisa menjadi tali
pengerat sense of belonging untuk
mahasiswa sosiologi dari semua angkatan, khususnya bagi Mahasiswa Baru (MABA).
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan sebagai media untuk membangun kesadaran
akan kebersamaan diantara para Mahasiswa sehingga tidak ada gap pemisah antara
mereka.
Kegiatan
Sociology Camp kali ini diadakan di desa Bumiaji, dengan mengusung konsep live in selama dua hari (sabtu dan
minggu). Seluruh peserta tinggal
bersama dengan masyarakat dan disebar ke 5 (lima) rumah warga. Camp kali ini
memang berbeda dengan Camp sebelumnya karena tempat yang ditinggali bukanlah
tenda tetapi rumah-rumah warga yang ada di desa Bumiaji dengan harapan para
peserta (MABA 2012) bisa berinteraksi langsung dengan masyarakat dan mengetahui
kondisi-kondisi riil yang ada di masyarakat sehingga mereka memiliki kepekaan
terhadap masalah/problema yang terjadi di masyarakat sesuai dengan visi dan
misi yang dicanangkan oleh jurusan sosiologi.
Ada
banyak rangkaian acara pada sociology camp kali ini. Kegiatan pertama yang
harus dilakukan oleh peserta camp ini adalah melakukan penelitian (observasi
dan wawancara) di desa Bumiaji. Masing-masing kelompok harus melakukan
observasi sekaligus wawancara dengan terkait dengan fenomena dan gejala social
yang ada di desa Bumiaji, setelah itu mereka mempresentasikan hasil-hasil
temuan lapangan mereka dan hasilnya pun luar biasa, para peserta bisa menemukan
persoalan-persoalan yang ada di desa Bumiaji ini.
Acara
selanjutnya adalah ‘malam kebersamaan
dengan masyarakat’ yang diadakan di pendopo desa Bumiaji. Sesuai dengan temanya, mahasiswa dan
juga masyarakat melebur menjadi satu dengan serangkaian pertunjukan-pertunjukan
seni dari mahasiswa dan juga masyarakat. Senam
Lansia menjadi agenda sociology camp pada keesokan harinya (minggu).
Walaupun bertemakan Senam Lansia,
akan tetapi senam ini tidak hanya diikuti oleh para lansia tetapi juga dari
seluruh lapisan masyarakat, mulai yang termuda sampai yang tertua. Kemudian
acara ini dilanjutkan dengan pembagian doorprize kepada peserta Senam Lansia. Acara terakhir kegiatan
camp ini sama dengan camp sebelumnya yaitu outbond yang bertempat di bukit
teletubbies desa bumiaji.
Sebagai
penutup, panitia dan peserta melakukan evaluasi terkait dengan kegiatan yang
telah diadakan selama dua hari di desa Bumiaji. Dan hasilnya cukup melegakan,
dari semua pendapat yang dilontarkan, kami mendapatkan apresiasi dan kesan yang
luar biasa dari para peserta, selain itu perangkat desa Bumiaji pun sangat
mengapresiasi kegiatan kami dan berharap kami akan kembali dengan
kegiatan-kegiatan yang lebih ‘wah’ lagi.
By
akmal
el-mandary (divisi intelektual HIMASOS)